April 26, 2025

Vyadvisors – Perubahan Menuju Model yang Lebih Beragam

Menghadapi Tantangan dan Memanfaatkan Peluang Menuju Model yang Lebih Beragam

Misi Winnie Harlow: Normalisasi Vitiligo di Iklan Kecantikan

Winnie Harlow bukan hanya seorang supermodel—ia adalah simbol perjuangan untuk kecantikan inklusif. Terlahir dengan vitiligo, kondisi kulit yang menyebabkan bercak putih akibat hilangnya pigmen, Winnie berhasil mengubah “kekurangan” menjadi kekuatan.

Kini, ia menjadi wajah kampanye Diversity in Beauty, mendorong industri kecantikan untuk lebih menerima perbedaan. Bagaimana perjalanannya? Simak kisah inspiratifnya!


1. Dari Bullying ke Panggung Dunia

Winnie Harlow (nama asli: Chantelle Brown-Young) sering di-bully semasa rajazeus kecil karena kulitnya yang berbeda. Namun, ia bangkit dan mengikuti ajang America’s Next Top Model (ANTM) pada 2014.

Meski tidak menang, karirnya melesat. Ia menjadi model pertama dengan vitiligo yang tampil di Victoria’s Secret Fashion Show dan menjadi duta merek-merek global seperti Diesel, Swarovski, dan Fenty Beauty.

Quote Winnie:
“Vitiligo bukan penyakit, itu hanya bagian dari siapa saya.”


2. Mendorong Representasi di Iklan Kecantikan

Winnie aktif menantang standar kecantikan tradisional:
✔ Kolaborasi dengan Rihanna di Fenty Beauty – menjadi wajah foundation untuk semua warna kulit.
✔ Kampanye #VitiligoBeauty – mengajak brand kecantikan menampilkan model dengan vitiligo.
✔ Bicara di PBB – tentang pentingnya self-love dan inklusivitas.

Fakta Menarik:

  • Muncul di iklan Dove, Nike, dan MAC Cosmetics
  • Memiliki 9,5 juta followers Instagram yang terinspirasi oleh kisahnya

3. Dampak Winnie pada Industri Kecantikan

Berkat Winnie, semakin banyak brand yang menghadirkan model dengan vitiligo:
✅ Maybelline menampilkan model vitiligo di iklan “Fit Me Foundation”.
✅ Gucci menggunakan model dengan kondisi kulit berbeda di runway mereka.
✅ Rihanna menjadikan inklusivitas sebagai DNA Fenty Beauty.

Pesan Winnie untuk Dunia:
“Kecantikan bukan tentang kesempurnaan, tapi tentang keberanian menjadi diri sendiri.”


4. Kritik & Tantangan yang Dihadapi

Meski dielu-elukan, Winnie juga menghadapi kritik:
❌ “Hanya jadi token diversity” – Beberapa orang menuduh brand hanya memanfaatkannya untuk pencitraan.
❌ Standar ganda industri – Masih sedikit model vitiligo yang mendapat kesempatan sama.

Respons Winnie:
“Saya tahu perubahan tidak instan, tapi kita harus mulai dari suatu tempat.”

BACA JUGA: Naomi Campbell: Tetap Berjaya di Usia 54 Tahun

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.